Ruteng Vox NTT- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Manggarai, Nusa Tenggara Timur, menggelar sosialisasi 'Tata Cara Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan Penerbitan Persetujuan Lingkungan' di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Kamis (28/07/2022). Acara sosialisasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari sejumlah perangkat daerah Kabupaten
*Oleh Frans Bukardi, SS Sejuh ini, Covid-19 telah menimbulkan dua sisi dampak sekaligus, baik yang positif, maupun negatif. Yang positif misalnya percepatan literasi digital masyarakat. Era baru serba “online” atau “daring” merambah ke semua sektor kehidupan. Budaya ini menggantikan pola lama serba manual “face to face procedure. Pelayanan barang dan jasa, lebih mudah, cepat dan dekat. Semua ada di ujung jari dan layar android. Namun, di balik itu, terdapat pula kekurangannya. Salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 ini adalah Pariwisata. Banyak pekerja usaha-usaha jasa pariwisata yang dirumahka dan beralih profesi. Tingkat hunian hotel menurun. Anggaran belanja pembangunanpun tersedot untuk upaya penanggulanagan dampak pandemi agar terkendali. Pertumbuhan ekonomi di setiap negara dihitung ulang. Jutaan orang di seluruh dunia meninggal. Selama dua tahun ini warga dunia menghabiskan hari-hari mereka untuk belajar, belanja, bekerja, berbisnis dari rumah. Semua, harus membiasakan diri dengan kehidupan “new normal” yang cenderung membosankan. Masyarakat dipakasa menerima kehidupan baru ini demi keselematan diri dan sesama. Masih menarikkah membicarakan sektor pariwisata ini di tengah pandemi dan pascaCovid-19? Tulisan ini adalah sari pemikiran penulis saat menjadi salah satu peserta pada kegiatan Seleksi Calon Pimpinan Tinggi Pratama Tahun 2021. Hemat penulis, ide ini layak didiskusikan dan dikritisi feed back. Ini terutama karena fungsi dan peran sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah. Tiga Keprihatinan Bersama Keprihatinan dan perhatian serius seluruh komponen masyarakat daerah ini mesti mencakup tiga soal berikut. Pertama, Perpres Nomor 63 Tahun 2020. Menurut peraturan tersebut, Kabupaten Manggarai Timur masih dikategorikan daerah tertinggal bersama 62 kabupaten lainnya, termasuk 22 kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat. Tingkat perekonomian masyarakat, sumber daya masyarakat, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan dan aksesibilitas ternyata belum mengalami perubahan berarti dinyatakan tertinggal untuk pertama kalinya pada tahun 2015 Perpres No. 131 Tahun 2015. Berbeda dengan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, kini sudah meninggalkan status tertinggalnya. Kedua, kualitas Indeks Pembangunan Manusia masih berkategori sedang. Kabupaten Manggarai Timur masih berada pada peringkat ke-21 dari 22 kabupaten dan kota Se-Provinsi NTT atau hanya terpaut 0,85 dari kabupaten juru kunci Kabupaten Sabu Raijua atau naik 0,20 point dari tahun 2017. BPS NTT, 2020. Indikator-indikator sebagai parameter IPM diakui dunia internasional. UNDP selaku pencetus IPM ini meyakini bahwa daya beli masyarakat, umur harapan hidup dan lama pendidikan menjadi parameter kunci indikator keberhasilan pembangunan sebuah negara baca daerah; Ketiga, hasil survei Litbang Kemenpan-RB tahun 2020 menyebutkan bahwa Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu daerah kabupaten yang inovasinya di-disclaimer bersama dengan 55 kabupaten lainnya yang sebagian besar berada di wilayah Timur Indonesia edisi 18 Juni 2020. Tiga hal dimaksud menurut hemat penulis, mesti menjadi arah pergerakkan semua elemen yang ada di daerah ini. Kekuasaan-kekuasaan yang dimiliki elemen masyarakat Eksekutif, Legislatif dan Masyarakat seyogyanya diarahkan bersama-sama untuk mengurai, menemukan solusi, menghilangkan atau setidaknya meminimalisasi ketiga soal tersebut di atas. Karena itu, dibutuhkan langkah percepatan yang terukur dari segi waktu dan hasil pada setiap sektor pembangunan menjadi pekerjaan rumah yang wajib diselesaikan. Penggerak Ekonomi Daerah Dalam rentang waktu 2019-2024, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penopang visi Sejahterah Kabupaten Manggarai Timur. Untuk mewujudkan visi itu dua misi yaitu pengembangan ekonomi unggulan berbasis pariwisata, menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan dan inovatif. Sasarannya yaitu pertumbuhan sektor jasa, lama kunjungan wisatawan, dan meningkatnya PAD sektor Wisata. Kebijakannya meliputi; 1. Pariwisata berbasis masyarakat melalui pola pembangunan Desa Wisata untuk meningkatkan pertumbuhan sektor jasa 2. Memperkuat daya saing melalui pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata, memperpanjang lama tinggal dan belanja wisatawan 3. Peningkatan pembangunan sarana prasaran umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran pariwisata. Fokus penulisan penulis pada upaya peningkatan jumlah, jenis maupun kualitas fasilitas umum dan fasilitas pariwisata pada obyek dan daya tarik wisata yang diharapkan berdampak pada peningkatan jumlah usaha jasa, dan lama tinggal wisatwan yang akan datang berkunjung. Empat Klasifikasi ODTW Berdasarkan status kepemilikan, ODTW Kabupaten di Manggarai Timur dapat diklasifikasikan ke dalam 4 Empat kelompok kepemilikian, yaitu ODTW milik Pemerintah Daerah, milik orang per orang individu, milik komunitas atau masyarakat adat/suku, milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA, dan milik Dinas Kehutanan Propinsi NTT. Pola yang dipraktikkan selama ini berturut turut penyerahan atau peralihan hak milik dari indivu tertentu hibah atau dari masyarakat adat/suku, sertifikasi lahan, perencanaan master plan/detailed design dan terakhir pelaksanaan pembangunan fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata. Sertifikat lahan merupakan salah satu syarat daerah penerima DAK fisik bidang pariwisata. Hal ini dimaklumi sebab 62% sumber anggaran bidang pariwisata berasal dari DAK. Apakah pola pengalihan hak milik ini efektif diterapkan untuk 97% ODTW belum dikelola untuk pertumbuhan sektor usaha jasa, peningkatan jumlah kunjungan dan PAD sebagaiman indikator sasaran kebijakan yang telah ditetapkan? CBT, PAD dan PDRB Pilihan arah kebijakan pariwisata berbasis masyarakat CBT, menuntut perubahan paradigma pendekatan pola pengelolaan. Dalam pilihan pariwisata berbasis masyarakat, masyarakat adalah agen utama. Mereka tidak lagi obyek sasaran semata melainkan sebagai pelaku yang menjalankan juga fungsi manajerial mulai dari perencanaan hingga evaluasi kegiatan pariwisata. Setidaknya merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi bersama mereka. Dengan konsep ini Konsep ini, Penghasilan Asli Daerah PAD bukan merupakan satu-satunya sasaran akhir, melainkan Penghasilan Domestik Bruto atau penghasilan per kapita masyarakat di sekitar obyek atau suatu wilayah. Karena itu, parameter untuk mengukur kinerja bukan saja PAD, melainkan bertumbuh dan meningkatnya jumlah sektor usaha jasa pariwisata masyarakat, seperti warung makan, home stay, usaha ekonomi kreatif skala rumah tangga, dan usaha-usaha jasa pariwisata lainnya. Hal ini sejalan dengan indikator daya beli masyarakat dalam IPM atau indikator perekonomian masyarakat dalam mengukur kemajuan sebuah daerah. Merujuk pada dasar pemikiran ini, maka pola pengelolaan ODTW berdasarkan klasifikasi status kepemilikan ODTW berikut, dapat didiskusikan dan dipertimbangkan bersama untuk diaplikasikan dalam seluruh proses penyelenggaraan kepariwisataan di Kabupaten Manggarai Timur. 1. Pola Pengelolaan ODTW dengan Hibah Salah satu skema pengelolaan yang dapat dipertimbangkan adalah skema hibah. Skema pengelolaan hibah adalah peralihan hak atau kepemilikan atas barang baik dari pemerintah atau dari masyarakat ke pemerintah pilihan Skema hibah ini dapat diterapkan pada ODTW Budaya seperti Situs Sambilewa, Watunggene, atau situs Compang Riwu. ODTW Budaya diketahui masih dimanfaatkan dalam pelaksanaan berbagai ritus adat yang masih dipertahankan oleh komunitas adat setempat. Skema ini telah dipraktikan selama ini terhadap beberapa ODTW Budaya. Terhadap pola ini, dapat dipertimbangkan skema bagi hasil dari penyediaan dan pengelolaan beberapa fasilitas umum dan fasilitas pariwisata yang dibangun. 2. Pola Pengelolaan ODTW dengan Tukar Menukar Skema ini dapat diterapkan pada ODTW dengan status kepemilikan individu. Skema pengelolaan ini dilakukan dengan cara menukar barang tanah atau bangunan dengan nilai yang minimal sama. Model ini ditujukan untuk memaksimalkan manfaat dari ODTW tertentu. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada lahan di beberapa ODTW seperti Permandian air panas Rana Roko, Liang Mbala. Tentu tetap berpedoman pada ketentuan yang berlaku. 3. Pola Pengelolaan dengan Pengadaan Tanah Skema ini dapat diterapkan pada ODTW milik individu atau komunitas adat. Penerapan skema ini dilakukan dengan pengadaan lahan pada ODTW tempat pembangunan fasilitas umum dan fasilitas pariwisata. Hal ini sesuai dengan amanat PP No 19 tahun 2021. Dalam ketentuan itu disebutkan bahwa Pemda dimungkinkan untuk membeli tanah untuk kepentingan umum. Namun tetap mengacu pada kemampuan keuangan daerah. 4. Pola Pengelolaan ODTW yang berada pada kawasan Badan Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA dan atau Dinas Kehutanan dapat mempertimbangkan pola pemanfaatan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2020 tentang perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah. Skema pengelolaan dalam ketentuan dimaksud meliputi upaya pemanfaatan atau pendayaagunaan atas barang milik negara maupun daerah. Pilihannya meliputi sewa pakai, kerja sama pemanfaatan, bangun serah guna dan bangun guna serah adalah skema pengelolaan yang bisa dinegosiasikan kepada pengelola maupun pengguna atau kuasa pengguna barang. Skema pengelolaan ODTW ini dapat diterapkan pada beberapa ODTW yaitu Danau Rana Mese, Air Terjun Cunca Rede, dan Batu Kelamin di Puncak Gunung Poco Ndeki. Pelaksanaan pilihan pola pengelolaan ODTW ini perlu mendapatkan persetujuan bersama dengan legislatif daerah. Hal ini dengan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan ODTW. Perda itu akan menjadi dasar bagi eksekutif atau OPD teknis untuk menjalankannya. Tidak kala penting adalah peran serta masyarakat dalam mewujudkan cita cita yang ditetapkan pemerintah melalui kebijakannya. Memaksimalkan peran sektor pariwisata sebagai salah satu primadona PAD maupun PDRB daerah bukanlah pekerjaan muda. Dibutuhkan tenaga yang besar, inovasi, kreativitas, kerja sama lintas sektor, dan lintas kepentingan. Kolaborasi, sinergisitas, dan integrasi antar stakeholders sangat dibutuhkan untuk mendukung sektor ini. Aksesibilitas yang memadai, sarana air minum dan jaringan listrik maupun jaringan internet adalah beberapa infrastruktur dasar yang dibutuhkan. Gelombang wisatawan menuju obyek dan daya tarik wisata pasca pandemi Covid-19 adalah peluang sekaligus tantangan yang mesti diraih. Opini ini adalah bentuk bakti penulis untuk memantik diskusi yang bisa melahirkan ide sekaligus semangat baru mencintai daerah ini dengan sepenuh hati. Keberadaan kita hari ini sebagai penyedia jalan bagi generasi daerah ini agar mereka tidak lagi menghadapi massalah yang sama di kemudian hari. Penulis adalah ASN pada Pemda Manggarai Timur Borong Vox NTT- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai Timur segera membangun jalan di jembatan Wae Musur yang sejak tahun 2017 mangkrak. Kepala Dinas PUPR Matim Yos Marto menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan proses tender untuk peningkatan jalan dari crossway melalui jembatan tersebut.
Ruteng, - Vox Point Manggarai VPM Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, resmi memiliki kantor sekretariat di Ruteng. Peresmian kantor itu dilakukan Sabtu 11/7/2020 lalu dalam sebuah upacara inkulturatif yang dipimpin Rm Dr Inosensius Sutam. Sementara pemberkatan dipimpin Rm Dr Max Regus. Ketua Vox Point Manggarai, Erlan Yusran mengaku senang dengan keberadaan sekretariat ini. “Sebagai organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang pengkaderan awam Katolik, tentu Vox Point sangat membutuhkan sekretariat. Selain sebagai tempat untuk urusan kesekretariatan, juga untuk mengadakan kegiatan diskusi-diskusi berkaitan dengan berbagai isu-isu yang berhubungan dengan perkembangan gereja dalam konteks mondial, maupun dalam konteks lokal,” tandas Erlan. Max Regus mengucapkan terima kasih kepada pihak Gereja Katedral Ruteng yang telah memberikan sebagian dari gedung sekretariat paroki untuk kepentingan Vox Point Manggarai. “Kami berterima kasih banyak untuk kemurahan hati ini. Dengan adanya pemberian fasilitas sekretariat ini menandakan bahwa kehadiran organisasi sayap seperti Vox Point sangat dibutuhkan oleh gereja lokal Keuskupan Ruteng untuk bahu membahu mengembangkan kerajaan Allah di muka bumi ini,” imbuhnya. Adapun kader awam Katolik Domikus Waso mendukung kehadiran Vox Point Manggarai ini. "Organisasi umat seperti ini penting untuk menjadi katalisator antara kebijakan gerejawi dengan kebutuhan umat. Organisasi ini akan memberikan pikiran kepada hirarki tentang kebutuhan urgen dan aktual umat saat ini, sehingga kebijakan gereja selalu bisa menjawab kebutuhan umat dan menyesuaikan dengan kepentingan umat," ungkap Dominikus. Sumber Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tapi menjaga pola makan bisa menurunkan risiko Anda menderita diabetes tipe 2. Jika Anda mengganti nasi dengan quinoa sebagai makanan pokok, pola makan ini mungkin akan membantu mencegah diabetes tipe 2. Apalagi, quinoa juga nampaknya membantu mengurangi lonjakan gula darah setelah makan yang bisa menyebabkan diabetes tipe 2. No Result View All Result NTT NEWS Kupang News Regional NTT OPINI Gagasan Podium Redaksi SENI DAN BUDAYA FEATURE VOX POPULI VOX GURU MAHASISWA PERAWAT NASIONAL INTERNASIONAL LAINNYA VOX DESA HUKUM DAN KEAMANAN KOMUNITAS NTT NEWS Kupang News Regional NTT OPINI Gagasan Podium Redaksi SENI DAN BUDAYA FEATURE VOX POPULI VOX GURU MAHASISWA PERAWAT NASIONAL INTERNASIONAL LAINNYA VOX DESA HUKUM DAN KEAMANAN KOMUNITAS No Result View All Result No Result View All Result ARTIKEL TERKINI © Copyright 2017 - 2020 PT. Wae Rebo Indonesia. All rights reserved. PantaiNanga Lirang berada di sisi utara Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Pantai ini bisa menjadi lokasi untuk berakhir pekan. 30/04/2022, 23:04 WIB. Perempuan Manggarai Timur, NTT Rayakan Hari Kartini di Pantai Lia Mbala. Travel Update. 22/04/2022, 22:10 WIB. Air Terjun Cunca Radi Ntangis Pikat Wisatawan Domestik di NTT.
Ruteng, Vox NTT – Sebanyak 19 Kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT pada tahun 2019. Jumlah itu diketahui meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2018 hanya terdapat 11 kasus bunuh diri. CEO Yayasan Mariamoe Peduli YMP Jefrin Haryanto mengungkapkan data itu saat menggelar pertemuan akhir tahun bersama sejumlah awak media di kantor yayasan itu, yang beralamat di Gedung Mariamoe Lantai 3 Jalan Arabika Nomor 41, Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, Manggarai, Sabtu 21/12/2019. Menurut Jefrin meningkatnya kasus bunuh diri disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya ada turbulensi dinamika sosial. “Dalam situasi ini ada orang yang kalah dan ada orang yang menang. Ada yang secara psikologis menang dan yang secara psikologisnya kalah,” ungkapnya. Ia mengatakan kasus bunuh diri di Manggarai perlu dibedah pada level kebijakan. Pembedahan pada level kebijakan berkaitan dengan seberapa serius otoritas pemerintah melihat situasi ini sebagai soal bersama dan mencoba menelaahnya secara serius. Ia meminta sudah saatnya masalah bunuh diri tidak lagi didiskusikan pada kasus per kasus. Sebab, ada hal yang serius di tatanan konstruksi sosial. Menurut Jefrin sejak kasus bunuh diri ini mulai marak, pihaknya belum mendengar ada reaksi yang serius di level kebijakan Pemda Manggarai. Padahal, ia menilai Kota Ruteng sudah tidak ramah lagi bagi mereka yang bermasalah. Kota Ruteng atau Manggarai pada umumnya menurut Jefrin, kehabisan ruang dan orang yang bisa ada bersama mereka yang bermasalah. Sebab, ia berpendapat orang bunuh diri itu bukan karena dia ingin mati atau tidak takut mati. Tetapi bunuh diri diambil sebagai solusi untuk lari dari sebuah persoalan. “Kenapa orang punya banyak masalah dan tidak ada tempat buat orang untuk menjadi sandaran saat mengalami masalah, banyak orang punya masalah tapi tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Apalagi ruang dan saluran untuk menyalurkan ekspesi setiap orang itu tidak ada,” kata Alumunus Magister Psikologi UGM itu. “Kota kita dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bunuh diri itu indikasi ada masalah kronis di jiwa kota kita,” sambung Jefrin. Ia pun berharap, dalam hiruk pikuk pembangunan jangan sampai tak menyisahkan ruang untuk hati yang bersedih, atau tak ada lagi telinga yang rela mendengar. “Pembangunan jangan sampai menelantarkan kemanusiaan. Ruang publik hari-hari ini dipenuhi oleh isu-isu politik dan semoga tidak mengabaikan isu kemanusiaan ini,” katanya. Apalagi, saat ini Kabupaten Manggarai sudah memasuki masa Pilkada. Sebab itu, Jefrin berharap para kandidat membedah isu bunuh diri sebagai indikator kebahagiaan publik. Dikatakan, bunuh diri bisa dibaca sebagai potret masyarakat. Apakah masyarakat sudah bahagia atau tidak. “Silakan para kandidat meramu isu ini sebagai salah satu menu yang dimasukan dalam gagasan yang akan di usung,” tutupnya. Sebab, apabila pemerintah tidak mengambil langkah pencegahan atau solusi, Jefrin berkeyakinan jumlah kasus bunuh diri akan terus meningkat pada tahun berikutnya. Sehingga ia berharap ada langkah pencegahan atau upaya bersama dari semua stake holder untuk menyelesaikan persoalan ini. “Harus ada upaya bersama menurut saya perlu duduk bersama dan melihat secara jernih. Apa penyebab semuanya terjadi dan harusnya yang menginisiasi itu adala pemerintah yang punya kewenangan,” katanya. Penulis Pepy Kurniawan Editor Ardy Abba
ManggaraiTimur, NTT punya pantai dengan hamparan pasir putih indah yang panjang, yakni Pantai Laing Lewe. 30/07/2022, 19:07 WIB.
Kupang, Vox NTT-Empat gadis usia remaja yang baru tamat SMA dari Mukun, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur atas nama Lasni, Icha, Aldis dan Ucik harus membayar ganti rugi senilai 6 juta per orang dengan total 24 juta setelah memutuskan tidak mau menjadi tenaga kerja ke Jakarta. Sebelumnya, empat gadis ini direkrut oleh Erny perekrut AKAD PT Setia Prestasi Amandari di Manggarai Timur untuk menjadi ART di Jakarta. Proses perekrutan itu disertai penandatanganan surat kesepakatan dan juga kesediaan serta izin orangtua. Termasuk dengan interview di Nakertrans Kabupaten Manggarai Timur. Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Dinas Nakertrans Manggarai Timur, Heman Agas. Salah satu calon AKAD, mengatakan Korwil PT Setia Prestasi Amandari wilayah Manggarai mengaku mereka akan menjadi tenaga kerja di Jakarta dan mendapatkan pendapatan yang bagus. “Dia cerita di kampung nanti dia akan dampingi kami sampai di Kupang sebelum kami pergi ke Jakarta,” ujar salah satu calon AKAD kepada Jumat 09/05/2023 siang. Pada Rabu 7 Juni 2023, empat calon AKAD diberangkatkan ke Kupang melalui Pelabuhan Aimere. “Di Aimere Ibu Erni bilang tidak boleh cerita ke siapa-siapa kalau kami mau kerja di Jakarta. Dia bilang kalau orang tanya kami mau kuliah di Kupang,” jelas Lasty salah satu Calon AKAD. Lasty mengatakan niat mereka untuk kerja pupus karena apa yang disampaikan oleh perekrut dan fakta yang mereka temui di BLK PT Gasindo Buala Sari di Liliba Kota Kupang sangat berbeda jauh. “Ibu Erny cerita kalau sampai di Kupang dia akan temani kami sampai di kirim ke Jakarta,” kata Lasty. Ketakutan Lasty dan tiga teman lainnya bertambah saat mereka dilarang untuk bertemu atau menghubungi keluarga saat mereka berada di BLK Liliba. Saat di penampungan, perekrut kemudian pergi meninggalkan keempat calon tenaga kerja. Empat gadis ini kemudian ketakutan. Mereka kemudian menghubungi keluarga dan hendak kembali ke Manggarai Timur. Pada pukul Wita, bertemu dengan anggota TNI, Rikko ditemani dua anggota Polisi dari Polresta Kupang. Bersama bertemu dengan pemilik BLK di Kantor PT Gasindo Buala Sari di Liliba, Kota Kupang. Pemilik BLK Gasindo Buala Sari tetap kekeh menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui persoalan perekrutan tenaga kerja. Kata dia, pihaknya hanya menerima tenaga kerja berdasarkan data yang dimasukan oleh perusahaan rekanan. Kepala Cabang PT Setia Prestasi Amandari wilayah NTT Maria Sarlina akhirnya mendatangi BLK di Liliba usai dikonfirmasi. Maria mengatakan jika pihak keluarga dan orangtua atau calon AKAD yang batal berangkat harus membayar sebesar 6 juta sesuai dengan surat kesepakatan. “Kalau orangtua atau calon pekerja mau mundur tidak apa-apa hanya ada biaya yang mereka harus bayar, itu termuat dalam surat perjanjian kerja,” kata Maria. Kata dia, penjelasan soal surat tanda tangan kerja sama antarcalon pekerja dan perusahaan itu disampaikan juga ke orangtua. Perekrut yang saat ini berada di Kota Kupang mengaku tidak mau mendatangi Kantor BLK. Dia beralasan jika dalam kondisi tidak enak badan. Menurut Maria biaya sebesar 6 juta itu untuk mengakomodasi seluruh biaya pengurusan berkas dan juga keberangakatan empat Calon AKAD dari Manggarai Timur ke Kupang. Biaya akan menjadi 9 juta per orang jika mereka mengundurkan diri apabila sudah sampai pada lokasi penempatan di Jakarta. Hingga berita ini dirilis, empat calon AKAD dari Manggarai Timur masih berada di BLK Gasindo Buala Sari, Liliba Kota Kupang. Penulis Ronis Natom Borong Vox NTT-Bupati Manggarai Timur Agas Andreas dan Bupati Ngada Andreas Paru dipastikan hadir pada grand final Bhayangkara Cup 1 Diperkuat Pemain PSKK, Toda FC Laju ke Babak 4 Besar. 21 Juli 2022. Borong, Vox NTT- Liga Bhayangkara Cup 1 dianggap salah satu turnamen paling bergengsi di Manggarai Timur untuk tahun 2022. Betapa Borong, Vox NTT- Siswa SMA Negeri 5 Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT berhasil meraih juara dua kategori Cipta dan Baca Puisi dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional FL2SN tingkat MKKS se-Kabupaten Manggarai Timur. Lomba ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Hardiknas 2 Mei 2023. Lomba yang diikuti oleh sebanyak 46 sekolah itu diselenggarakan di SMAN 5 Poco Ranaka, Mano, Kecamatan Lamba Leda Selatan selama tiga hari dimulai 28 hingga 30 April kemarin. Pemilik nama lengkap Josefine Pedrova Januarti 17 itu berhasil mengukir prestasi gemilang mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda yang berlokasi di Rehut, Desa Golo Munga Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur. Eva, begitu ia akrab disapa yang saat ini duduk di kelas XI itu merupakan warga Rehut Compang, Desa Golo Munga Barat. Eva mengatakan, kesuksesan yang diraihnya tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tuanya, seluruh siswa serta guru SMAN 5 Lamba Leda. Ia mengaku, puisi yang berjudul “Garuda Masa Depan” itu merupakan hasil karya yang ia ciptakan sendiri dengan bantuan guru pembimbingnya. “Saya sangat terharu dan bangga karena bisa meraih prestasi kategori Cipta dan Baca Puisi,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin 01/05/2023. Putri keempat dari pasangan Viktor Aman dan Veronika Iman itu menjelaskan, dirinya memiliki motivasi yang besar dan niat serta kemauan yang kuat untuk bisa mengukir prestasi gemilang sehingga bisa mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda. Salah satu guru pembimbing, Martinus Nusri, mengatakan, pihaknya selalu memberi motivasi kepada siswa. Bahkan kata dia, pihaknya selalu membimbing dengan hati untuk bisa meraih prestasi. Alumni Universitas Flores itu mengakui bahwa, dirinya selaku pembimbing harus mengenal dengan baik karakter siswa secara lebih dekat. Guru pembimbing juga terang dia, dituntut untuk membuat perencanaan yang matang agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Pembimbing dapat mendidik, mengarahkan, dan melatih siswa untuk menampilkan yang terbaik pada saat lomba berlangsung. “Persiapan kami selama satu minggu lebih latihan. Meskipun masuk hari libur saat itu. Kami tetap semangat latihan setiap sore,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp. Guru pembimbing utama, Gabriella Dian James, mengatakan, dirinya selalu memberikan motivasi kepada siswanya agar bisa meraih prestasi. Alumni Universitas 45 Makassar itu mengaku, pihaknya ingin membuktikan bahwa, meski SMAN 5 berlokasi di kampung, namun bisa bersaing dengan sekolah lain di Manggarai Timur. “Kami ingin menunjukkan kepada sekolah lain bahwa SMAN 5 Lamba Leda memang berada di kampung, bahkan daerah terpencil, tetapi bisa bersaing dengan sekolah-sekolah di kota,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp. Sementara itu, Kepala Sekolah Kepsek SMA Negeri 5 Lamba Leda, Fransiskus Kam, mengatakan, pihaknya merasa sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh siswanya. Ia juga mengapresiasi guru pembimbing karena telah bekerja secara maksimal dalam rangka mengharumkan nama baik SMAN 5 Lamba Leda. “Terima kasih kepada teman-teman guru pembimbing karena berkat motivasi dari semua para guru sehingga bisa meraih prestasi ini,” ujarnya. Kepsek Frans berharap kepada siswa dan guru SMAN 5 Lamba Leda agar bisa mempertahankan prestasi ini dan bisa meningkatkan prestasi yang diraih saat ini. “Pokoknya sangat bangga dan saya mengucapkan terima kasih kepada guru dan siswa yang juara lomba, karena dapat mengharumkan SMAN 5 Lamba Leda,” ucapnya. Untuk diketahui, juara satu kategori Cipta dan Baca Puisi dalam kegiatan FL2SN yang digelar setiap tahun itu diraih oleh siswa SMAK St. Arnoldus Mukun kemudian juara dua diraih siswa SMAN 5 Lamba Leda. Selanjutnya juara tiga diraih oleh siswa SMAN 2 Lamba Leda, peringkat empat diraih SMAN 6 Elar. Peringkat lima diraih SMA Pancasila Borong dan disusul SMAN 4 Kota Komba. [VoN] . 261 310 499 402 78 364 223 171

vox ntt manggarai timur hari ini