3 Bagilah buku menjadi beberapa bagian. Agar lebih mudah diringkas, bayangkan buku yang Anda baca terdiri dari 3 bagian. Setiap cerita selalu ada awal, tengah, dan akhir. Gunakan cara yang sama saat mencatat. [3] Bagian awal catatan berfokus menjelaskan tokoh utama dan latar belakang cerita.
A. Unsur – Unsur ResensiDalam sebuah resensi terdapat hal-hal sebagai berikut 1. Bagian fisik buku atau disebut juga dengan identitas buku yang mencangkup – Judul buku– Nama penulis pengarang karena latar belakang penulis juga menjadi sorotan sebuah resensi terutama pada latar belakang pengetahuan dan kreativiasnya– Penerbit– Tahun penerbit dan– Tebal buku2. Kepengarangan, yaitu karya-karya serta kedudukan pengarang tersebut diantara pengarang lainnya3. Sinopsis Ringkasan buku4. Penilaian tentang kelemahan dan kelebihan buku yang mencangkup – Ilustrasi gambar jilid dan isi– Bahasa, bahasa juga diulas karena berhubungan dengan pemahaman terhadap isi buku bahasa disini meliputi Pengetikan, Penggunaan ejaan, Penggunaangayabahasa, Struktur bahasa dan Sistematika isi buku– Gaya penyampaian Hal-hal yang menarik atau tidak menarik dengan kiasan atau secara logis– Bagian isi buku Bobot isi, mencangkupTujuan penulisan buku, inti dari penulisanIsi, secara umum yang terdapat pada daftar isi dan pendahuluanPenilaian kualitas isi
Beberapapegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik dan benar antara lain : Membaca Naskah Asli; Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut.
Ingin tau Cara Membuat Resensi Buku, perhatikan unsur dan langkah-langkah resensi buku dalam artikel ini supaya memberikan hasil resensi yang bagus serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca itu sendiri. Pernah membuat resensi buku? Saat sekolah atau kuliah, kamu mungkin pernah mendapatkan tugas untuk membuat resensi buku. Resensi adalah ulasan tentang sebuah buku. Membuat resensi tidak bisa seenaknya loh. Ada ketentuan yang harus ditaati ketika menulis sebuah resensi, Berikut ini adalah cara membuat resensi buku. Sebelum membahas lebih jauh tentang caranya, kamu perlu tahu hal-hal seputar resensi mulai dari definisi, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak dengan cermat di bawah ini. Daftar Isi 1Pengertian Resensi BukuManfaat dan Tujuan Resensi BukuUnsur-unsur Resensi Buku1. Judul Resensi2. Identitas Buku3. Ikhtisar Buku4. Kepengarangan5. Kelebihan dan Kekurangan Buku6. KesimpulanCara Membuat Resensi Buku1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku yang Akan Diresensi 3. Pilih Teknik Menulis Resensi4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi5. Baca UlangContoh Resensi BukuRekomensasi Buku Pengertian Resensi Buku Resensi berasal dari kata recensere atau revidere. Kata dalam bahasa Latin ini berarti melihat kembali; menimbang; menilai. Dalam Bahasa Belanda, resensi disebut rencensie yang berarti membicarakan dan menilai. Menurut Sitepu 2013, resensi memiliki arti dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Sementara itu menurut ahli lain yakni Gorys Keraf. Resensi merupakan tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Supaya lebih mendalami mengenai pendapat resensi, silakan baca pada artikel Apa itu Resensi? Berdasarkan pengertian resensi secara etimologis dan pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa resensi adalah ulasan suatu karya baik itu buku, musik, drama, pameran, film, atau bentuk karya lain. Terdapat proses menilai dan mencermati dalam resensi. Manfaat dan Tujuan Resensi Buku Mengapa menulis resensi buku? Mungkin terbersit pertanyaan semacam itu di kepalamu. Resensi buku bukan sekadar tulisan yang dibuat tanpa tujuan. Resensi buku ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai buku tertentu, begitu penjelasan sederhananya. Menulis resensi buku bertujuan Memberikan informasi kepada pembacaMemberikan bahan pertimbangan kepada pembacaMenjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak pembaca tentang sebuah bukuMemaparkan informasi-informasi yang dapat dijadikan pembaca untuk menilai apakah buku tersebut patut dibaca atau tidakMempromosikan buku kepada pembaca Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa resensi buku mempunyai kebermanfaatan mulai dari pembaca, penulis buku, hingga penulis resensi. Manfaatnya meliputi Sebagai bahan pertimbangan untuk pembaca dalam memilih bukuMendatangkan nilai ekonomis untuk penulis resensi karena tulisan resensinya dipublikasikan di media tertentuSebagai ajang promosi buku. Hal ini memberikan manfaat untuk penulis dan penerbit buku Manfaat dan tujuan inilah yang mendasari mengapa menulis resensi buku. Alasannya karena resensi buku ini memberikan manfaat untuk pembaca, penulis buku, dan penulis resensi. Jadi misalnya kamu hendak membeli buku tentang Ilmu Ekonomi sebagai sumber referensi. Dari sekian banyaknya buku bertema Ilmu Ekonomi, kamu bisa mencari dan membaca resensinya untuk mendapatkan gambaran setiap buku. Sehingga kamu bisa mempertimbangkan buku mana yang paling cocok dengan kebutuhanmu. Resensi buku memudahkan pembaca untuk memilih buku yang akan dibaca. Nah, menulis resensi buku harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Kamu tidak bisa menulisnya sembarangan. Bila mengabaikan unsur-unsur ini maka tulisan yang kamu buat dapat dikatakan resensi buku. Singkatnya, tanpa unsur-unsur maka tulisan yang dibuat tidak tergolong resensi sebab unsur-unsur inilah yang membedakan resensi dengan jenis tulisan lain. Baca juga 5 Tujuan Resensi Buku Yang Perlu Diketahui Dalam meresensi buku tidak boleh sembarangan. Hal yang harus diperhatikan adalah harus adanya unsur-unsur resensi itu sendiri. Secara umum, resensi buku terdiri dari judul resensi, identitas buku, ikhtisar buku, pengarang, kelebihan dan kekurangan buku serta kesimpulan. 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian awal yang penting. Bagian inilah yang memikat pembaca untuk tetap membaca isi resensi atau tidak. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik. 2. Identitas Buku Identitas buku adalah informasi umum buku yang diresensi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan cetakannya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. Baca lebih lengkap deh mengenai apa saja yang termasuk Identitas Buku. 3. Ikhtisar Buku Bagian ini berisi sinopsis buku. Sinopsis berbeda dengan ringkasan. Saat menulis bagian ini, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis dengan bebas. Terpenting adalah buatlah sinopsis yang memantik rasa penasaran pembaca. Sehingga tulisanmu harus menarik. Catatan lainnya adalah tidak perlu menceritakan seluruh isi. 4. Kepengarangan Kepengarangan mengulas tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Menjelaskan tentang si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Bagian ini adalah unsur yang penting di dalam resensi karena track record penulis dapat memunculkan rasa penasaran pembaca. Selain itu pembaca mempunyai gambaran mengenai jejak karir penulis selama ini dan pencapaian-pencapaiannya. Bagian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan pembaca untuk memilih buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur yang harus ada selanjutnya adalah ulasan tentang buku. Umumnya berisi kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi penilaian terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dirujuk oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Nah, di bagian penutup ada kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritik dan saran terhadap penulis buku. Kamu tidak juga memberikan rekomendasi kepada pembaca. Baca juga Apa Perbedaan Resensi Buku Fiksi Dan Non Fiksi? Cara Membuat Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu harus memperhatikan 6 unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah mengetahui dan memahami unsur-unsur resensi, penjelasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Seperti apa langkah-langkahnya? 1. Tentukan Buku yang Akan Diresensi Tahap pertama adalah menentukan buku yang akan diresensi. Apakah buku tersebut adalah jenis fiksi atau non-fiksi? Menulis resensi buku non-fiksi dan fiksi pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Buku non-fiksi cenderung tidak memiliki sisi tersebut karena memang isinya bukan cerita contohnya buku pelajaran, buku ajar, dan sebagainya. Buku-buku tersebut tidak berisi kumpulan informasi dan pengetahuan tentang suatu topik atau bidang ilmu tertentu. Melansir terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika menentukan buku yang diresensi. Buku tersebut harus memenuhi kriteria tertentu yakni isinya tentang persoalan aktual, kualitas bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Setelah menentukan bukunya, kamu wajib membaca buku tersebut. Dengan membacanya, kamu akan mengenal aspek yang ada di dalam buku. Kamu mempunyai gambaran mengenai isi buku tersebut. Pengalamanmu ketika membaca buku adalah salah satu bahan untuk menulis resensi. Dengan pengalaman dan informasi yang kamu dapatkan saat membaca bukunya, kamu mendapatkan bahan untuk mengulas buku tersebut. Ketika membaca buku, kamu juga bisa mencatat beberapa bagian penting yang dibutuhkan saat menulis resensi. Selain itu, kamu dapat menentukan angle yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat. Memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Pilih Teknik Menulis Resensi Langkah berikutnya adalah pilih teknik menulis resensi. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Dalam penentuan teknik menulis resensi, kamu harus mempertimbangkan dan mampu mengandaikan buku tersebut akan sangat tepat bila ditulis dengan menggunakan teknik yang mana. Penentuan teknik akan mempengaruhi bagaimana kamu akan menyajikan resensi tersebut. 4. Menulis Sesuai dengan Unsur-Unsur Resensi Tahap krusial yakni menulis resensi buku. Pada tahap ini, kamu harus menulis dengan memperhatikan unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan gambaran dan ulasan yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat ikhtisar, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu. 5. Baca Ulang Resensi buku sudah selesai ditulis? Saatnya membaca ulang. Dengan membaca ulang, kamu bisa mengoreksi tulisan misal ada typo, kesalahan penulisan struktur, data yang kurang, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut bagus dan baik sehingga pembaca pun tertarik, nyaman, dan mudah memahaminya. Contoh Resensi Buku Resensi Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran Daring Judul Buku Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran DaringPenerbit DeepublishPengarang Yusuf BilfaqihISBN 978-602-280-962-3Jumlah Halaman xiv, 133Harga Rp Membicarakan dunia pembelajaran memang tidak ada habisnya untuk disimak dan dinikmati. Khususnya bagi pendidik yang berkewajiban untuk menyusun materi pembelajaran. Sayangnya, menyusun sebuah materi pembelajaran secara daring itu tidaklah mudah. Itu sebabnya banyak pendidik yang mencari buku referensi bagaimana cara membuatnya. Buat kamu yang sedang mencari buku penyusunan materi pembelajaran secara daring, kamu bisa membaca buku karya Yusuf Bilfaqih ini. Ada banyak bab yang akan dibahas, tentu saja dibahas secara gamblang, mendalam dan sesuai standar. Standarisasi dan spesifikasi teknologi Pembelajaran Jadi esensi penyusunan materi pembelajaran secara daring yang baik dibuat sesuai standar. Standar merupakan kesepakatan bersama atas sejumlah spesifikasi atau guidelines untuk tujuan interoperability. Standar masih disalahpahami membatasi fleksibilitas dan kreativitas. Adapun tujuan utama standar untuk teknologi pembelajaran, yaitu menyediakan solusi interoperability dan reusability suatu sistem, komponen dan objek. Saat ini banyak standar di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran. Diantaranya ada macam standar yang dikelompokan ke dalam tiga kategori, salah satu kelompok standar yang terkait dengan system pembelajaran daring, yaitu learning technology standard. Ada tiga macam klasifikasi standar yang terdiri dari quality standards, learning technology standards dan related standards. Dimana dari ketiga macam tersebut akan dijelaskan secara gamblang di buku berjudul esensi penyusunan materi pembelajaran daring. Mengenal Lebih Dekat Objek Pembelajaran Objek pembelajaran adalah objek pembelajara unit pembelajaran seukuran mata kuliah. Beberapa orang memperhatikannya sebagai kumpulan asset digital yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu. setiap objek pembelajaran dapat diuji melalui asesmen yang mengukur tujuan pembelajaran atau kompetensi dan diposisikan sebagai bagian dari objek pembelajaran atau dikumpulkan sebagai objek asesmen. Fitur pembelajaran dilengkapi dengan banyak fitur. Misalnya perlu fitur basis objektif, bebas konteks, sumber tunggal, bebas format, interaktif, deskriptif dan lengkap. Setidaknya di buku ini kamu juga akan diajarkan bagaimana cara membuat objek pembelajaran. Penasaran seperti apa? lebih baik baca langsung penjelasan langsung di bukunya. Metadata Objek Pembelajaran Esensi penyusunan materi pembelajaran daring yang tidak kalah penting adalah metadata objek pembelajaran. Ada konsep dan model informasi yang disertai dengan dimensi meta data objek pembelajaran. Ada yang merujuk pada kumpulan kata kunci, atribut dan informasi deskriptif bagi penyusun, sistem tentang objek pembelajaran maupun bagi peserta didik. Data yang kaya ini merupakan bagian penting ketika menggunakan aplikasi dan database dalam proses pembuatan objek pembelajaran dan proses deliverynya. Dimana metadata berisi data pencarian yang diperlukan dan disertakan dalam objek pembelajaran. Banyaknya informasi yang terkandung dalam metadata pun tergantung pada kebutuhan. Semakin tinggi tingkat reuse dan tingkat ke berbutiran objek pembelajaran semakin detail metadata yang diperlukan. Selain mempelajari meta data, juga akan mempelajari model informasi metadata objek pembelajaran. Model dari metadata ini adalah IEEE yang mendeskripsikan himpunan elemen data yang tersedia untuk membangun metadata. Model informasi IEEE dikelompokkan ke dalam Sembilan kategori, yang macam-macamnya bisa simak di halaman 32. Membuat Objek Pembelajaran Terkait bagaimana membuat objek pembelajaran, kamu juga bisa pelajari di bab ini. Penulis membahas bagaimana membuat objek pembelajaran berdasarkan pada spesifikasi structural untuk tiap tipe objek pembelajaran, panduan dan contoh untuk klasifikasi tipe materi yang berbeda. Kelebihan di bab ini, penulis memberikan petunjuk praktis dalam hal kapan dan bagaimana menuliskan tipe materi yang beragam yang terdiri dari materi untuk belajar, latihan dan untuk asesmen. Di bab ini memang ada beberapa bagian penting yang akan kamu pelajari. Ada bagian pengantar, bagian pengenalan yang akan menjelaskan kegunaan dari objek pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bagian kepentingan dan masih banyak lagi. Semuanya dikemas secara sederhana, enak dipahami . Cara menyusun Materi Untuk Belajar Kamu penasaran bagaimana membuat OI konsep? Atau bagaimana cara membuat template OI KOnsep? Nah di bab inilah akan dijelaskan langkah demi langkah. Sehingga lebih mudah dalam menyusun materi pembelajaran secara daring. Termasuk pula akan dijelaskan tentang penggunaan template konsep. Di bab ini kamu pun juga mempelajari tentang fakta. Tahukah kamu jika tidak seperti konsep dimana semua anggotanya berbagi sifat-sifat bersama fakta adalah unik, salah satu dari jenis informasi. Ada tiga tipe fakta, yaitu objek konkrit yang spesifik, data yang unik, dan semacam hubungan antar konsep. Kesimpulan Buku ini sangat direkomendasikan, karena ditulis secara aplikatif. Dijelaskan dan dipaparkan secara gamblang dan jelas. Termasuk pula akan menjelaskan bagaimana menyusun materi untuk latihan. Misal bagaimana membuat item latihan OI Konsep, bagaimana latihan OI fakta dan masih banyak lagi. Semua kan dibongkar tuntas. Ingin mengetahui contoh resensi buku? Dapat baca di artikel selanjutnya Contoh Resensi Buku Pendidikan Caranya ada 5 langkah. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan ada 6 poin. Sekarang waktu untuk menuliskannya. Selamat mencoba! Kontributor Ana Widiawati Rekomensasi Buku
Aspekpertama yang perlu diperhatikan saat menelaah proposal adalah proposal harus disusun dengan sistematika yang . SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB II ISI Pembahasan Perencanaan Karangan Definisi Tahapan Dalam Perancangan Karangan Langkah-langkah Membuat Perancangan Karangan Menulis Ringkasan Definisi Tahapan Membuat Ringkasan Yang Baik Dan Benar Resensi Definisi Tahapan Membuat Resensi Langkah-langkah Meresensi Buku BAB III Penutup Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa kita. Kalo bicara bahasa indonesia bukan cuma bicara tentang sebuah alat komunikasi, bukan cuma sekedar bahasa persatuan, namun bahasa indonesia juga merupakan alat untuk mengatur bagaimana tata bahasa indonesia. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam bahasa indonesia. Banyak kegiatan dalam bahasa indonesia yang berhubungan dengan menulis seperti perencanaan karangan, meresensi buku, menulis ringkasan dan banyak lainnya. Dalam menulis, kita secara tidak langsung belajar meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir dan menggali ide-ide segar. Untuk itu makalah ini dibuat untuk membantu teman-teman yang punya hobi atau kegemaran menulis namun bingung harus dimulai darimana. Sebab dalam menulis, kita tidak hanya membuat sebuah tulisan yang ada dalam pikiran kita. Namun ada langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah tulisan menjadi unik dan menarik untuk dibaca oleh pembaca. Dalam makalah ini, akan dibahas secara jelas dan sederhana bagaimana melakukan perencanaan karangan, menulis karangan dan meresensi buku. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud perencanaan karangan ? Bagaimana tahapan dalam perencanaan karangan yang baik dan benar ? Apa yang dimaksud dengan ringkasan ? Bagaimana membuat ringkasan dengan baik dan benar ? Apa yang dimaksud dengan resensi ? Bagaimana tahapan dalam membuat rensensi buku yang baik dan benar ? Tujuan Mengetahui pengertian dan tahapan perencanaan karangan Mengetahui pengertian dan tahapan membuat ringkasan Mengetahui pengertian dan tahapan resensi buku BAB II ISI Pembahasan Perencanaan Karangan Definisi Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan menulis bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan. Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan. Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan, penyuntingan, dan presentasi. Tahapan dalam Perencanaan Karangan Tahapan-tahapan pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai berikut 1. Prapenulisan Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup beberapa langkah yaitu Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis, Menyusun ragangan garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap, Menetapkan landasan teoritis, Menetapkan sumber data primer, sekunder dan cara mengumpulkannya, Menetapkan metode pembahasan, Menyusun daftar pustaka sementara, dan Menjadwalkan pelaksanaaanya. 2. Penulisan Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan; Penulisan tersebut mencakup Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan dan saran. 3. Penyuntingan Editing Penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan revisi, semua kesalahan dan kekurangan itu dapat diantisipasi. Langkah-langkah Membuat Perencanaan Karangan Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan Topik Karangan Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut. Judul Karangan Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu Bahan penulisan Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan sebagainya. Beberapa bahan penulisan sebagai berikut Bahan pustaka Wawancara Angket / kuisioner Kerangka Karangan Penyusunan Kerangka Karangan Tahapan pertama adalah merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis. Tahapan Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian jelas dari tesis atau pengungkapan maksud tadi hal ini sering disebut dengan istilah inventarisasi. Pada poin ini penulis diperbolehkan untuk mencatat sebanyak-banyaknya tema-tema yang terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu langsung melakukan evaluasi pada tema-tema tadi. Tahapan Ketiga adalah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada langkah kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut Penyuntingan Revisi Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis . Yang direvisi dari karangan yang telah dibuat meliputi a Penyuntingan Naskah data, data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan penambahan ataupun penggantian data. b Penyuntingan Materi pendapat baru, seringkali setelah menulis karangan penulis menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu dilakukan revisi. c Penyuntingan Bahasa ketikan, dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan yang sesuai EYD. Menulis Ringkasan Definisi Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan Precis yang berarti memotong atau memangkas adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat. [1] Sedangkan menurut Asmi 2004, Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya yang panjang. Tahapan Membuat Ringkasan Yag Baik dan Benar Beberapa hal yang perhatikan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain Membaca Naskah Asli Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Mencatat Gagasan Utama Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat. Mengadakan Reproduksi Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan, urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Keetentuan Tambahan Adapun bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya Sebaiknya dalam menyusun ringkasan menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan hanya merupakan ringkasan kalimat-kalimat saja. Ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan. Resensi Definisi Resensi adalah karangan yang berisi komentar ataupun bahasan terhadap kualitas, kelebihan dan kelemahan dari suatu buku. Unsur-unsur resensi meliputi Identitas buku judul buku; nama pengarang; nama penerbit; tahun terbit ; tebal buku; pokok-pokok isi buku; keunggulanisi buku; kekurangan isi buku; saran-saran yang mungkin ditambahkan pada isi buku; serta penilaian terhadap buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku majalah itu memuat, buku-buku yang baru terbit. Secara etimologi, “Resensi” berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai, mengulas sebuah buku. Tahapan Membuat Resensi Pada saat membuat resensi, resentator harus betul-betul menguasai dan mengetahui bahan yang akan diresensi. Dengan demikian, karangan resensi tidak hanya mengungkapkan segala sesuatu yang terdapat didalam karya tersebut, melainkan mencangkup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenisnya. Guna memberi gambaran yang semakin jelas tentang resensi, berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari resensi. Peresensi harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalakan sepenuhnya sikap subjektifitas. Peresensi mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi Peresesnsi harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi Peresensi harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jeas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulakan kesalah tafsiran antara resentator denga penulis buku tersebut Peresensi haru mengungkapkan data berupa bagaian atau unsur-unsur yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihubung-hubungkan antara keduanya oleh pembaca Peresensi harus menghindari interprestasi yang keliru terhadap bahan yang diresesni, yaitu dengan cara mengetahui dengan jelas tujuan dan arah penulis/penyaji karya tersebut Dengan memahami beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peresensi, diharapkan akan memberikan arah dan gambaran di dalam membuat resensi. Aspek-aspek dalam membuat resensi sebagai berikut Jenis Buku Jenis / bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi. Keaslian Ide Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau jiplakan dari buku lain yang pernah terbit. Bentuk Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya. Isi dan Bahasa Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya. Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator. Simpulan Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak. Langkah-langkah Meresensi Buku Langkah-langkah dalam membuat sebuat resensi buku adalah sebagai berikut Membuat judul resensi Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi. Menyusun data buku atau identitas buku Data buku biasanya disusun sebagai berikut Judul buku apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya .; Pengarang kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.; Nama penerbit Tahun terbit beserta cetakannya cetakan ke berapa; Tebal buku; Harga buku jika diperlukan. Membuat pembukaan Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh; Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain; Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang; Memaparkan keunikan buku; Merumuskan tema buku; Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku; Mengungkapkan kesan terhadap buku; Memperkenalkan penerbit; Mengajukan pertanyaan; Membuka dialog. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis; ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya; keunggulan buku; kelemahan buku; rumusan kerangka buku; tinjauan bahasa mudah atau berbelit-belit; adanya kesalahan cetak. BAB III PENUTUP Kesimpulan Sebagai penutup dan kesimpulan kami sebagai tim penulis menyimpulkan bahwa keterampilan menulis dalam bahasa indonesia bukan hanya tentang bagaimana kita hanya sekedar menulis tapi dalam menulis sendiri memiliki tahapan serta langkah-langkah yang sistematis dan terurut agar tulisan tersebut bukan hanya sekedar tulisan namun tulisan-tulisan tersebut diharapkan mampu membawa manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Sebab lewat tulisan pula, kita bisa berkontribusi dalam membangun dan meningkatkan budaya literasi kepada generasi kita. DAFTAR PUSTAKA Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Isdriani, Pudji. 2009. Kompetisi Bahsa dan Sastra Indonesia. Bandung PT. Kreative P, Tukan. 2010. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Bandung Yudhistira CaraMembuat Tinjauan Pustaka Penelitian. Membuat Sebenarnya Banyak Cara Membuatnya. Namun, poin utama dari tinjauan literatur adalah metode sistematis. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyimpulkan literatur yang ada. Ada beberapa cara untuk menulis buku "Research Design" karya Creswell. Kitabuat untuk yang 10 Tahun saja ya dan anggap saja mulai kuliah tahun 2020. Contoh Kalimat Untuk Bagian Tentang Saya Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang baik untuk bagian Tentang Saya pada CV atau Contoh deskripsi diri dalam CV. Ada apa sih di blog ini. Dengan susunan kalimat yang singkat kamu hanya perlu mencantumkan. 3 Ketrampilan : kemampuan untuk unjuk kerja serta presentasi , membuat ringkasan materi yang sudah dipelajari dan berlatih mengerjakan latihan soal yang diberikan sebagai bahan refleksi materi. Juwana, 1 Agustus 2022 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Juwana Guru Mapel Matematika Sri Indarni, S.Pd., M.Pd. Wasis Sukrisno, S.Pd. . 341 411 118 205 187 194 125 36

aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah